Rabu, 23 Maret 2016

Perihal Kasta

Hi guys! Hari ini biarkan aku menyebarkan kebaikan tentang hidup. Mencoba mencegah satu saja manusia untuk menyakiti manusia lain berdasarkan pengalaman hidupku sendiri.
Aku pingin bicara sepatah dua patah kata tentang kasta.
Kasta, ya.. mungkin kalian akan bicara bahwa kata itu udah kuno dan kita sekarang hidup dizaman pemerataan status. Tapi, pada kenyataannya.. aku tau, pun kalian tau. Bahwa masih banyak terjadi.. manusia yang mengecilkan manusia lain karena merasa dirinya lebih baik daripada orang itu. Dan merasa ia berhak melakukannya karena orang itu tidak ada apa-apanya.
Aku nggak akan bicara hal-hal besar. Hanya.. coba kita kembali menilai diri sendiri sejenak. Pernahkah ada sekilas perasaan merasa orang lain lebih rendah dari kita? Aku tau, itu sifat alamiah manusia yang Tuhan udah beri pada masing-masing hati, yakni kesombongan. Dan aku tau bahwa masing-masing kalian menyadari.. ada yang salah dengan kesombongan. Tapi, pasti masih ada seseorang yang membiarkan perasaan sombongnya itu, yang sekilas muncul saat melihat keadaan orang lain yang lebih payah dari kita itu.. berlarut-larut dan berkembang semakin besar dihatinya sehingga tindakannya dalam menghadapi orang lain, akan salah.
Bahkan tindakan kecil semacam gerakan tubuh atau arah pandang. Kamu nggak akan tau.. bahwa bahasa tubuh semacam itu bisa saja mengubah jalan hidup seseorang. Kamu nggak akan tau.. perasaan besar kepalamu itu bisa saja menghancurkan hati seseorang dan membuatnya memilih jalan yang salah untuk hidupnya. Kamu nggak akan pernah tau.. bahwa dengan menikmati kesombonganmu bisa aja kamu udah membunuh seseorang secara perlahan.
Bagus jika orang yang kamu anggap rendah itu menjadikanmu motivasinya dan membuatnya menjadi lebih baik. Tapi jika itu justru semakin membuatnya jatuh?
Dan tidak hanya dia yang jatuh.. justru kamulah orang pertama yang jatuh. Jatuh derajatnya dimata Tuhan. Sehingga yang tadinya Tuhan menegaskan bahwa semua manusia itu sama rata dihadapan-Nya.. Ia akan menurunkan derajatmu dihadapan-Nya.
Jadi.. tolong, jangan mengecilkan status siapapun. Berbuat baiklah selama bisa. Mereka yang kamu kecilkan itu sama-sama bernafas, sama-sama memiliki apa yang kamu miliki untuk bertahan hidup, mereka juga sama-sama makhluk-Nya.
Dan hiduplah menjadi orang yang lebih baik. Tidak ada yang membuatmu untung dengan kesombongan. :’)
Lets do better. Lets make the better world for all of us. :)

Aku bisa berkata begini.. bahwa aku pernah berada dikecilkan seseorang *ahaha curhat XD
Dan itu rasanya sakit banget.. beneran. Merasa nggak berdaya karena kita emang nggak punya apa-apa untuk dibanggakan. Dan semakin jatuh karena tidak melawan sikap semena-mena seseorang. Itu bener-bener tindakan yang membunuh secara perlahan.
Tiap manusia pasti pernah mengalami titik jatuh terdalam. Dan aku mengalaminya bukan karena Tuhan membuatku mengalaminya, seperti misal karena suatu musibah yang membuatku kehilangan harta atau nyawa seseorang. Aku mengalaminya karena tindakan simple seseorang yang mengatakan dengan bahasa tubuh dan lisannya bahwa aku bukan siapa-siapa. Bahwa aku tidak akan bisa menjadi siapa-siapa.
Aku menulis ini.. karena aku bener-bener nggak mau ada manusia lainnya yang merasakan perasaan seburuk itu.
Makanya, tolong berhenti mengecilkan seseorang dan berbaik hatilah :)
Udah, sih, guys.. itu aja. Aku cuma tiba-tiba kembali ngerasain sakit hatiku yang dulu yang sebenernya udah sembuh. Tapi karena sebuah memori nggak akan hilang—kecuali kita hilang ingatan—jadi aku nggak bisa mencegah saat ingatan tentang perasaan sakit itu kembali muncul. :’)
Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin

Then, bubbye {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar