Rabu, 16 September 2015

Nostalgia Klasik

Nggak kerasa, ya.. masa SMA yang banyak orang bilang merupakan masa paling menyenangkan itu, udah berlalu sekian tahun. Masih membekas jelas dalam ingatanku, pas aku ngejalanin masa itu, aku hampir selalu ngeluh dan bilang bahwa SMA itu nggak semanis cerita di FTV-FTV. Dan emang nggak segitunya. Tapi, saat udah berlalu gini, aku baru sadar bahwa masa itu emang masa paling manis yang pernah aku lalui selama hampir 19 tahun hidup didunia ini. Apalagi Allah ngasih orang-orang yang tepat untuk mengisi kenangan dalam kepalaku tentang satu masa dalam hidup yang penuh dengan pencarian dan harapan.
Persahabatan, suka-sukaan, musuh-musuhan, dll.
Wajah-wajah yang dulu sering aku temui tiap hari di sekolah, perlahan muncul. Serupa potongan-potongan film yang lucu. Terasa nggak nyata.. padahal aku bener-bener pernah berada dalam masa itu, kan?
Banyak hal yang aku sesali. Dan benar.. kebanyakan hal itu adalah hal yang dulu hanya aku simpan dalam kepala. Aku lebih banyak menyesali hal-hal yang nggak aku lakukan ketimbang hal-hal yang aku lakukan. Karena aku baru sadar sekarang.. bahwa masa SMA udah benar-benar lewat. Dan masa itu, nggak akan terjadi dua kali.
Pagi ini, setelah terbangun dari tidur yang berisi mimpi tentang persahabatan kita—Yusi, Hani, Liana, Evi, Louis, Mapuh, Fira, Rani, Sisca, Lidia, Gonjas, dan orang-orang terbaik lainnya dalam hidup aku—aku menyadari betapa kangennya aku sama masa itu.
Aku kangen sama berbagai perasaan damai maupun resah yang melandaku tiap harinya. Berangkat ke sekolah dengan lesu maupun dengan bersemangat. Obrolan-obrolan berbagai topik, mulai dari hal nggak penting, hal lucu, hal konyol, sampai hal-hal sedih sekalipun yang dulu sering kita bahas di kantin ataupun sudut sekolah lainnya. Masih bisa manja, masih bisa bersandar pada orangtua, masih bisa gila-gilaan.. nggak kayak sekarang yang satu persatu teman-temanku mulai berbeda. Dan aku sendiripun begitu. Masa menuntut kita untuk berubah. Karena udah habis masa kita untuk main-main. Ada tanggung jawab yang kita masing-masing pikul. Yang membuat kita sadar, bahwa kita nggak bisa selamanya bertingkah kayak dulu.
Ya, hidup dalam kenangan indah memang menyenangkan. Tapi, masih ada hari ini dan hari esok yang musti aku jalanin. Supaya menambah lagi kenangan-kenangan manis itu. Jadi, aku bakal menutup sesi nostalgiaku sampai disini.

Sahabat, kalo kalian baca ini.. semoga kalian akhirnya menyadari ketulusan perasaan sayangku ke kalian. Dan rasa terima kasihku yang sebesar-besarnya ke kalian karena udah ngasih kenangan semanis itu, hingga aku bisa menyemat senyum tipis diwaktu sepagi ini. Hanya karena mengingat lagi tentang kita. Semoga, Allah ngasih lagi waktu untuk kita kumpul-kumpul lengkap kayak dulu. Ditempat yang lebih indah, disuasana yang lebih baik. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar