Nggak kerasa, ya.. masa SMA yang banyak orang bilang merupakan
masa paling menyenangkan itu, udah berlalu sekian tahun. Masih membekas jelas
dalam ingatanku, pas aku ngejalanin masa itu, aku hampir selalu ngeluh dan
bilang bahwa SMA itu nggak semanis cerita di FTV-FTV. Dan emang nggak
segitunya. Tapi, saat udah berlalu gini, aku baru sadar bahwa masa itu emang
masa paling manis yang pernah aku lalui selama hampir 19 tahun hidup didunia
ini. Apalagi Allah ngasih orang-orang yang tepat untuk mengisi kenangan dalam
kepalaku tentang satu masa dalam hidup yang penuh dengan pencarian dan harapan.
Persahabatan, suka-sukaan, musuh-musuhan, dll.
Wajah-wajah yang dulu sering aku temui tiap hari di sekolah,
perlahan muncul. Serupa potongan-potongan film yang lucu. Terasa nggak nyata..
padahal aku bener-bener pernah berada dalam masa itu, kan?
Banyak hal yang aku sesali. Dan benar.. kebanyakan hal itu
adalah hal yang dulu hanya aku simpan dalam kepala. Aku lebih banyak menyesali
hal-hal yang nggak aku lakukan ketimbang hal-hal yang aku lakukan. Karena aku
baru sadar sekarang.. bahwa masa SMA udah benar-benar lewat. Dan masa itu,
nggak akan terjadi dua kali.
Pagi ini, setelah terbangun dari tidur yang berisi mimpi
tentang persahabatan kita—Yusi, Hani, Liana, Evi, Louis, Mapuh, Fira, Rani,
Sisca, Lidia, Gonjas, dan orang-orang terbaik lainnya dalam hidup aku—aku menyadari
betapa kangennya aku sama masa itu.
Aku kangen sama berbagai perasaan damai maupun resah yang
melandaku tiap harinya. Berangkat ke sekolah dengan lesu maupun dengan
bersemangat. Obrolan-obrolan berbagai topik, mulai dari hal nggak penting, hal
lucu, hal konyol, sampai hal-hal sedih sekalipun yang dulu sering kita bahas di
kantin ataupun sudut sekolah lainnya. Masih bisa manja, masih bisa bersandar
pada orangtua, masih bisa gila-gilaan.. nggak kayak sekarang yang satu persatu
teman-temanku mulai berbeda. Dan aku sendiripun begitu. Masa menuntut kita
untuk berubah. Karena udah habis masa kita untuk main-main. Ada tanggung jawab
yang kita masing-masing pikul. Yang membuat kita sadar, bahwa kita nggak bisa
selamanya bertingkah kayak dulu.
Ya, hidup dalam kenangan indah memang menyenangkan. Tapi,
masih ada hari ini dan hari esok yang musti aku jalanin. Supaya menambah lagi
kenangan-kenangan manis itu. Jadi, aku bakal menutup sesi nostalgiaku sampai
disini.
Sahabat, kalo kalian baca ini.. semoga kalian akhirnya
menyadari ketulusan perasaan sayangku ke kalian. Dan rasa terima kasihku yang
sebesar-besarnya ke kalian karena udah ngasih kenangan semanis itu, hingga aku
bisa menyemat senyum tipis diwaktu sepagi ini. Hanya karena mengingat lagi
tentang kita. Semoga, Allah ngasih lagi waktu untuk kita kumpul-kumpul lengkap
kayak dulu. Ditempat yang lebih indah, disuasana yang lebih baik. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar