Aku hanya bisa menulis saat ini. Mencintai satu-satunya
kebanggaan yang aku punya dalam hidup tanpa memikirkan masa depan dan beban
hidupku nantinya.
Seandainya saja.. hanya jika.. Tuhan memberikan aku kesempatan
untuk memutar kembali waktu, aku berjanji untuk menjadi seseorang yang lebih
tegas. Seseorang yang lebih menghargai bakat yang benar-benar aku punya. Dan tidak
muluk-muluk dalam menjalani kehidupan. Tak lagi memperdulikan pandangan sinis
kebanyakan orang, serta cibiran yang aku dapatkan hanya karena berharap bisa
menjadi diriku sendiri.
Tapi, aku yang sekarang.. sudah terlalu banyak menanggung
harapan. Dan tidak akan bisa dengan egoisnya pergi dan menyenangkan
diriku sendiri. Ada begitu banyak tanggung jawab yang aku pikul. Yang semakin lama membuatku
semakin ringkuk dan hampir jatuh. Hanya tinggal menunggu saatnya.
Dan aku tetap tidak bisa.. membuang harapan itu begitu saja.
Tapi, malam ini.. anehnya aku tidak hanya sedih atau
mengkhawatirkan hidupku. Akupun takut. Dan baru malam ini aku benar-benar
menyadari.. bahwa aku tidak punya apapun lagi selain perasaan ini. Selain asa
ini. Selain cita-cita ini.
Ayah..
Aku bukanlah siapa-siapa tanpa bahasa. aku bukanlah
siapa-siapa tanpa tulisanku. Aku tidak ingin menjadi orang hebat yang selalu
engkau bicarakan. Membangun jutaan bangunan mewah dipenjuru dunia. Menjadi seorang
arsitek sekelas dunia.
Aku hanya punya asa ini. Yang mungkin bagimu sangat sederhana
dan memalukan.
Maaf, ayah..
Tapi, aku hanya ingin menggenggam sebatang pena ditangan
kananku. Aku hanya ingin meringkuk, merapat dengan meja kerjaku. Dan bukan
dengan kertas tebal dan lebar untuk menggambar. Aku hanya butuh kertas kecil
untuk menulis.
Karena aku.. sejak kecil, hingga sebesar ini.. hanya ingin
menjadi seorang penulis.
Maaf, ayah. Karena mengatakan bahwa aku bisa.. walaupun pada
kenyataannya aku tidak akan pernah bisa.
Aku tidak akan pernah bisa memenuhi harapanmu dan mimpimu yang
indah itu tentang hidupku. Karena aku tak pernah benar-benar menginginkannya.
Maaf, ayah.
Ini salahku.
Karena aku yang dulu.. tidak pernah berusaha untuk mencintai diriku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar